Minggu, 29 November 2009

VCO meregenerasi sel-sel tubuh, sakli gula sembuh, dan lain-lain.

Re: [ITB74] Kang Otje - Pengobatan Ginjal
Sunday, November 29, 2009 9:47 PM
From:
"djoko..."
View contact details
To:
ITB74@yahoogroups.com

Kang Gatot.

Ada kasus sama2 pengobatan herbal, kasusnya terjadi di Jogja, yang ongkosnya 20 juta pakai kembalian (susuk) banyaaaaaak. Sbb. :

Ada kasus cuci darah rutin 2x seminggu, sambil konsumsi VCO, berapa waktu kemudian cuci darahnya menjadi 1x seminggu. Sayang nya info ini sudah lama tahun 2006, dan saya sudah tidak tahu dimana teman ini sekarang berada. Apa sudah menjadi 1x sebulan cuci darah, atau sudah sembuh?

Kamis, 26 November 2009

Pemberdayaan Kelapa

Sebagai minyak kelapa yang dalam keadaan yang virgin atau masih asli, yang mampu mengobati HIV AIDS, ini ternyata kelapa memendam potensi yang luar biasa bagi bumi nusantara kita ini.



untuk Subsidi Energi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Pulau Terluar Indonesia

Memang sebagai aktifis LSM ( NGO ) adalah ikut mengambil tanggung jawab dari peran pemerintah dalam hal ini pemberdayaan masyarakat petani - pedesaan dengan kelapanya, yang semenjak tahun 90-an kami telah bergelut memperjuangkan nasib mereka. Titik balik terjadi setelah era presiden Habibi dimana kelapa sudah tidak dimusuhi lagi oleh pemerintah, dan juga setelah seorang teman membawa kabar dari Amerika bahwa minyak kelapa disana dijual di apotek sebagai obat, maka mulailah kembalinya kejayaan minyak kelapa.

Laura VCO obat HIV AIDS

AIDS ( acquire immunodeficiency syndrome) merupakan penyakit kekurangan daya tahan tubuh. Penderita AIDS akan tampak kurus dan lemah karena sistem kekebalan tubulmya digerogoti oleh virus HIV.

Hasil riset menunjukkan bahwa Virgin Coconut Oil ( VCO ), yaitu asam laurat dan asam kaprat, dapat mematikan HIV pada pembiakan di laboratorium. Diperoleh informasi bahwa orang orang yang terkena AIDS menurun daya infeksi virusnya setelah memakan kelapa dan meminum santannya. Bahan yang berkhasiat menurunkan infeksi HIV adalah asam laurat yang didalam tubuh berubah menjadi monolaurin. Monolaurin ini akan memisahkan membran sel virus dengan cara melemahkan sampai akhimya terlepas. Dalam kondisi ini, virus telanjang tanpa perlindungan lagi dan akhirnya mati terbunuh oleh monolaurin ini.

Dari data Minis penelitian yang pernah dibuat oleh ahli emeritus farmakologi, konsumsi VCO sebanyak 9 sendok makan sehari dapat menurunkan daya infeksi virus selama 6 bulan. Pada kondisi tersebut, berat badan dan kondisi tubuh akan meningkat.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN AIDS
Setelah melakukan penelitian selama lebih dari dua dekade, epidemi AIDS masih tetap kuat. Telah dikembangkan obat untuk membantu memperlambat perkembangan penyakit, tetapi seperti pada penyakit virus lain, tidak ada obat untuk menyembuhkannya. Namun demikian ada harapan. Salah satu bidang penelitian yang paling mengasyikkan dan aktif dengan VCO ini adalah pengobatan yang terinfeksi HIV, yang, seperti banyak organisme lain, memiliki membran lipid yang rentan terhadap VCO. peneliti menemukan bahwa asam lemak rantai sedang (MCFA middle chain fatty acid) , khususnya asam laurat dan kaprat, efektif untuk membunuh HIV dalam kultur laboratorium. Ini membuka pintu untuk kemungkinan pengobatan HIV/ AIDS yang jauh lebih aman dibandingkan obat antivirus yang kini digunakan.

Salah satu masalah yang dimiliki obat antivirus yang digunakan untuk melawan HIV adalah karena memiliki efek samping yang tidak diinginkan, termasuk pengecilan otot, mual, muntah, anoreksia, penekanan sumsum tulang, borok, pendarahan, ruam kulit, anemia, kelelahan, dan perubahan fungsi mental. Masalah lainnya adalah virus AIDS dapat menjadi resisten terhadap obat, sering kali menjadi tidak rentan lagi terhadapnya. Gabungan tertentu resistensi virus berbeda dari pasien ke pasien. Untuk melawan strain supervirus yang resisten ini, dokter menggunakan pendekatan kena-atau-meleset dengan mencampur koktil obat AIDS yang paten. Semakin banyak obat yang digunakan, semakin besar risiko timbulnya efek samping yang tidak diinginkan. Tidak seperti pengobatan standar yang digunakan untuk mengobati HIV, yang menyerang materi genetik virus, asam lemak rantai sedang hanya menghancurkan virus. Hampir seperti asam lemak lain yang membentuk membran lipid virus, VCO kita ini diserap oleh virus; hal ini melemahkan membran sampai menjadi sobek, sehingga membunuh virus. Kemungkinannya kecil sekah bagi virus untuk mengembangkan kekebalan terhadap mekanisme ini, jadi VCO kita ini dapat menyerang dan membunuh setiap strain HIV, bahkan supervirus yang secara genetik resisten terhadap obat.

Selama bertahun-tahun, banyak orang terinfeksi HIV yang melaporkan penurunan muatan virus ( jumlah virus dalam darah) serta perbaikan kesehatan secara umum setelah MCFA seperti yang terkadung dalam VCO kita ini. Sebagian melaporkan penurunan muatan virus sampai tingkat yang tidak terdeteksi setelah jenis MCFA selama beberapa minggu saja.

Penelitian klinis pertama mengenai efektivitas MCFA untuk mengobati pasien HIV dilaporkan oleh Cornrado Dayrit, M.D., profesor emeritus di bidang farmakologi di University of the Phillipines dan mantan presiden National Academy of Science and Technology, Filipina. Dalam penetitian ini, 14 pasien HTV, berusia 22-38 tahun, dibagi menjadi tiga kelompok. Tidak satu pun pasien mendapat pengobatan anti-HIV lain selama penelitian. Pengobatan yang diujikan pada mereka adalah membandingkan monolaurin ( monogliserida dari asam laurat yang terdapat dalam VCO kita ini ) dari minyak kelapa murni. Satu kelompok ( empat pasien) diberi 22 g monolaurin setiap hari. Kelompok kedua ( lima pasien) diberi 7, 2 g monolaurin. Kelompok ketiga ( lima pasien) dapat 31/ 2 sdm VCO kita ini. Minyak yang diberikan kepada ketiga kelompok tersebut mengandung asam laurat dalam jumlah yang kurang lebih sama sebagaimana terdapat dalam monolaurin yang diberikan pada kelompok pertama. Setelah pengobatan selama tiga bulan, muatan virus telah menurun pada tujuh orang pasien. Setelah enam bulan, pada akhir penelitian, 9 dari 14 pasien mengalami penurunan jumlah virus ( dua di kelompok satu, empat di kelompok dua, dan tiga di kelompok tiga) . Sebelas pasien mengalami kenaikan berat badan dan tampak membaik.

Penelitian ini memastikan laporan acak yang mengatakan bahwa MCFA dari minyak kelapa murni memiliki efek and-HIV dan memberikan bukti klinis yang solid bahwa monolaurin serta minyak kelapa efektif dalam melawan HIV Penelitian tambahan saat ini sedang dilakukan untuk meneliti lebih lanjut mengenai penggunaan monolaurin dan VCO kita ini untuk mengobati HIV/ AIDS.
Penderita HIV sering kali menderita akibat kurang gizi dan infeksi berulang. Resistensi terhadap penyakit infeksi menurun dengan semakin berkembangnya penyakit. Mikroorgamsme oportunistik seperti Cytomegalovirus, kandida, Cryptosporidium, dan lain-lain segera mengambil alih. Seiring berjalannya waktu, tubuh menjadi hancur luluh oleh penyakit sehingga bertahan hidup menjadi tidak mungkin lagi. Asam lemak dalam VCO kita ini bukan hanya menawarkan kemungkinan menurunkan muatan HIV tetapi juga membunuh organisme berbahaya lain. Digabungkan dengan fakta bahwa asam laurat dan MCFA lain memperbaiki pencernaan dan produksi energi, hasilnya adalah kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Salah satu manfaat paling mengagumkan dari VCO kita ini adalah kemampuannya membunuh virus penyebab penyakit. Antibiotik tidak berguna untuk melawan virus, dan obat antivirus memiliki tingkat efektivitas terbatas. Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus sering kali disertai efek samping yang tidak diinginkan. VCO kita ini adalah produk alami yang tidak berbahaya sebagai cara untuk membantu mencegah serta bahkan mengobati infeksi virus.

Bila Dokter sudah angkat tangan, jangan putus asa, berjuanglah bersama Laura VCO kita ini yang telah terbukti banyak menyembuhkan berbagai penyakit. Laura VCO kita ini yang bibuat dari jenis Buah Kelapa Pilihan segar dan tua di pohon, sehingga setiap tetes Laura VCO telah terbukti khasiatnya dalam menyembuhkan penyakit yang kronis. 

Laura VCO bukan VCO biasa, telah lulus uji dari berbagai test kesehatan dan laboratorium, bau dan rasanya segar dan gurih, terbuat dari buah kelapa pilihan dari pantai yang alami bukan hasil hibrida diproses 100% tanpa proses pembusukan / fermentasi tanpa bakteri / enzimatis, tanpa pemanasan, tanpa bahan kimia, tanpa bleaching, yang telah terbukti banyak menyembuhkan berbagai penyakit degeneratif, kanker dan Virus. DLL. seperti menghaluskan kulit, menghilangkan flek2 pigmentasi pada wajah dan leher, serta tangan. Juga bagi siapa yang rajin meminumnya dijamin awet muda.

APLIKASI PENYEMBUHAN
Kegunaan potensial dari Laura VCO untuk mengobati dan mencegah berbagai jenis infeksi benar-benar mengejutkan, mulai dari flu sampai keadaan yang mengancam jiwa seperti AIDS. Mengobati orang yang terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS, dengan memberi mereka makanan yang mengandung MCFA baru-baru ini menunjukkan bukti yang menjanjikan, dan penelitian kini sedang dilakukan di bidang ini.
Mengkonsumsi Laura VCO mungkin merupakan solusi sederhana bagi banyak penyakit yang kita hadapi saat ini. Pengujian laboratorium menunjukkan bahwa MCFA yang ditemukan dalam minyak kelapa yang diproses secara khusus dari jenis kelapa pilihan dari hutan efektif untuk menghancurkan virus yang menyebabkan influenza, campak, herpes, mononukleosis, heparitis C, dan AIDS; bakteri yang dapat menyebabkan luka lambung, infekst tenggorokan, pneumonia, sinusitis, sakit telinga, denam rematik, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kemh, meningitis, gonore, dan sindrom syok toksik; jamur dan ragi yang menyebabkan kurap, kandida, dan sariawan; dan parasit yang dapat menyebabkan infeksi usus seperti glardiasis.
Hal yang mengagumkan mengenai penggunaan Laura VCO untuk mengobati atau. mencegah keadaan ini adalah bahwa walaupun mematikan mikroorganisme penyebab penyakit, minyak kelapa tidak berbahaya bagi manusia. Laura VCO sangat efektif melawan kuman 3x lebih kuat dari pada yang terkandung di dalam air susu ibu untuk melindungi anaknya. Air susu ibu dan susu dari mamalia lain mengandung sedikit MCFA. Ini lah sebabnya mengapa mentega, yang merupakan konsentrat lemak susu, juga mengandung MCFA. Susu dengan asam lemak rantai sedangnya melindungi bayi baru lahir dari kuman berbahaya pada saat yang paling rentan dari kehidupan sementara sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Ini lah salah satu alasan mengapa minyak kelapa atau MCFA ditambahkan ke dalam susu formula untuk bayi. Ibu yang mengkonsumsi minyak kelapa akan memiliki lebih banyak MCFA dalam susunya untuk membantu melindungi dan memberi gizi bagi bayinya. jika cukup aman bagi bayi baru lahir, pastilah MCFA cukup baik bagi kita. Alam membuat MCFA untuk memberi gizi dan melindungi kita dari penyakit infeksi.

Berkhasiat membantu penyembuhan berbagai penyakit diantaranya : diabetes, jantung, kelemahan fisik, Stroke, darah tinggi, wasir, maag, gagal ginjal, hepatitis, prostat, mengisolir dan melumpuhkan berbagai Virus ganas, membantu proses penetralan kolestrol secara aman dan intensif, Juga mencegah berbagai penyakit yang diakibatkan Virus.

Meningkatkan stamina, kaya dengan Vitamin DHA Omega 3+ 6, Nutrisi dan bahan alami lain yang sangat dibutuhkan untuk membantu peremajaan jaringan-jaringan tubuh dan mempercantik kulit.

Peneliti kedokteran mengembangkan obat sintetis yang mengagumkan untuk melawan infeksi, tetapi semuanya disertai oleh efek samping yang tidak diinginkan. Sebagian sangat beracun. Laura VCO adalah senjata antimikroba dari alam, dan seperti makanan yang telah melewati ujian waktu, Laura VCO ini sangat aman. jika Anda mengkonsumsi Cap Shen Oil secara teratur kemungkinan Anda terinfeksi penyakit sangat berkurang.
Jadilah Sehat dan cantik. Khusus untuk para Sin She, Dokter dan Para medis alternatif di sediakan buku yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan berbagai penyakit, bisa menghubungi kami.

kesehatan adalah hak setiap manusia, kesembuhan adalah tuntutan setiap kita, “ tetapi lebih baik mencegah dari pada mengobati

Untuk keterangan lebih legkap Klik disini

Keterangan:

hubungi
0274 7407588
0813 279 3636 7
0815 6666 050

http://laura-vco.blogspot.com/ atau
http://laura-vco.wordpress.com/

Email :
jhardoyo@yahoo.com atau jhardoyo@gmail.com

Menggabungkan terapi urine dan VCO untuk pengobatan HIV AIDS

 
Urin, Sumber Nutrisi dan Kalori Yang Berharga

Hasil penelitian para ahli bidang terapi urin melaporkan, bahwa urin itu bukan cairan sampah yang tidak berguna atau beracun seperti yang disangka oleh sebagian besar para ahli dalam bidang kedokteran dan kesehatan, dan juga oleh orang awam. Urin sebenarnya adalah bahan baku yang sangat berharga untuk pembuatan obat paten (lebih dari 20 macam obat paten dan kosmetika, dan juga merupakan bahan nutrisi dan kalori yang berharga, yang berasal dari ekstrak air seni).

Karena urin mengandung berbagai jenis mineral, vitamin, hormon, enzim, anti-bodi, asam amino essensial dan non-essensial, dan senyawa lain yang berguna. Sampai sekarang sudah ditemukan lebih dari 300 macam bahan senyawa aktif. Bahan senyawa ini bukan saja ditemukan dalam bentuk murni, akan tetapi juga sudah dibio-aktifkan, sehingga dengan mudah dapat diserap oleh tubuh tanpa harus membutuhkan bantuan enzim.

Jadi dalam proses penyerapannya tidak dibutuhkan energi satu kalori pun. Sekalipun jumlahnya kecil, namun karena didaur ulang dengan cara diminum terus menerus sepanjang hari, maka akan terjadi snow ball effect. Dengan demikian ia sangat bermanfaat bagi orang yang sedang sakit dan lemah tubuh, karena mempunyai efek self-healing power.

Urin Mempunyai Efek Kekebalan

Menurut Prof. Dr. Ryoich Nakao, M. D. Director Miracle Cup of Liquid, Urine Research Institute di Jepang, menyatakan bahwa air seni jelas tidak toksik, walaupun ditemukan beberapa zat toksik atau antigen pada air seni, namun jumlahnya sangat kecil sekali,dan terutama bila seseorang sedang sakit, zat beracun atau antigen yang dalam jumlah kecil ini malah menyumbangkan efektifitas dari terapi urin.

Bila zat toksik atau antigen (Misalnya HIV) yang sudah lemah (attenuated) masuk kembali ke dalam tubuh, maka mekanisme sistem pertahanan tubuh segera bereaksi. Zat-zat atau antigen yang keluar dari tubuh bersama dengan air seni, adalah sama dengan zat-zat (antigen) yang terlibat dalam proses penyakit yang sedang dialami. Maka antigen atau virus tersebut akan men-stimuler sistem daya pertahanan tubuh untuk membentuk anti-bodi untuk menyerang penyakit yang bersangkutan, dan berarti akan melawan terhadap penyakit yang sedang dideritanya.

Proses ini adalah analog seperti yang terjadi bila seorang dokter melakukan vaksinasi, dimana sejumlah kecil antigen atau virus yang sudah dilemahkan (attenuated) disuntikan (DPT, MMR) atau diminumkan (Polio) kembali ke dalam tubuh, sehingga men-stimulasi sistem daya pertahanan tubuh memproduksi anti-bodi untuk melawan penyakit yang bersangkutan. Apabila penderita HIV/AIDS meminum air seninya sendiri yang mengadung virus HIV, maka akan merupakan vaksin yang melawan penyakitnya, dalam hal ini disebut auto-vaksin.

Disamping membentuk anti-bodi humoral, air seni juga memacu dan meningkatkan produksi sel-T-limfosit, khususnya pada kasus HIV/AIDS, yang ditingkatkan adalah golongan CD-4. Dengan demikian terapi auto urin sangat bermanfaat dan berkhasiat untuk pengobatan HIV/AIDS.

Dalam pertemuan ilmiah Konferensi Dunia Ke-2 tentang Terapi Urin yang diselenggarakan di Gersfeld, Jerman, pernah dilaporkan 3 hasil pengalaman dan penelitian terapi auto urin terhadap HIV/AIDS dengan perincian sbb: (1) 1 kasus mengenai pengalaman sendiri oleh Cesar Perez Falero, (2) 1 kasus penderita HIV yang dilaporkan oleh Alex Lattanzi, dan (3) laporan hasil pengobatan dari 33 kasus HIV oleh Dr. Victoria Seme. Ketiga laporan tersebut tercantum dalam buku Proceedings Second World Conference on Urine Therapy, Gersfeld, Germany, May 1999. Dan di dalam buku pintar, Terapi Urine, oleh Mega Tantre, Penerbit Taramedia dan Restu Agung, 2001, memuat 5 laporan kesaksian tentang efektivitas terapi urin terhadap HIV/AIDS.

Penutup

Akhir-ahkhir ini hasil cara pengobatan HIV /AIDS dengan metoda multiple drug cocktails sementara cukup berhasil untuk menurunkan beban jumlah virus (virus load) dalam darah, sehingga penderita yang positif HIV tidak cepat-cepat beralih ke stadium lebih lanjut, menjadi AIDS dan mati. Namun dikawatirkan, disamping biaya yang terlalu tinggi ($ 15.000.- /orang /tahun), lama-lama cara ini bisa juga mengakibatkan virusnya menjadi resisten terhadap obat yang digunakan.

Oleh karena itu harus dicari cara lain, umpamanya dengan memberikan sejenis makanan tambahan, yang di dalamnya mengandung komponen yang mempunyai sifat dapat menekan atau membunuh virus. Kebetulan sekali penemuan Prof. Jon Kabara dan teamnya dari Michigen State University yang telah melakukan penelitian dan menekuni selama tidak kurang dari 30 tahun, telah menemukan bahwa minyak kelapa mempunyai sifat seperti yang diinginkan.

Ternyata bahan aktif yang bersifat seperti antibiotika terkandung dalam minyak kelapa adalah golongan Saturated Mediun Chain Fatty Acids, yang terdiri dari 3 jenis asam lemak, yakni asam laurat (Lauric acid), asam kaprilik (Caprylic acid) dan asam kaprik (Capric acid). Di antara tiga komponen ini, asam laurat adalah yang paling poten dan kadarnya pun yang paling tinggi yakni 48%, sedangkan konsentrasi asam kaprilik dan asam kaprik masing-masing hanya 7 dan 8% saja.

Telah dibuktikkan pula bahwa asam lemak jenuh rantai sedang (saturated medium chain fatty acids) ini dapat menghancurkan sel membran, hingga virus HIV menjadi mati.

Dengan demikian minyak kelapa merupakan jenis minyak yang paling unggul, khas dan istimewa, karena mengandung jenis asam lemak jenuh rantai sedang. Asam laurik yang terkandung 48%, hampir sama tingginya dengan kadar asam laurik yang ditemukan dalam air susu ibu (45-50%).

Bagi penderita HIV/AIDS disamping minum minyak kelapa, dianjurkan pula untuk makan buah kelapa, baik yang masih berbentuk degan, yang muda maupun yang tua, yang masih segar atau yang sudah dikeringkan. Minum santan yang segar juga sangat bermanfaat. Dilaporkan bahwa setiap 50 gram buah kelapa kering setara dengan 20-25 gram asam laurat, yang potensial dan sangat dibutuhkan untuk melawan virus HIV.

Sifat lain yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kesehatan kita ialah bila minyak kelapa dikonsumsi, di dalam tubuh segera dimetaboliser untuk memproduksi energi dan tidak diubah atau disimpan sebagai deposit lemak dalam jaringan lemak tubuh, dan tidak pula diubah menjadi kolesterol dan masuk ke dalam aliran darah. Sebaliknya semua jenis minyak goreng (yang bukan dibuat dari kelapa) kalau dikonsumsi sebagian akan diubah menjadi lemak dan didepositkan sebagai lemak dalam jaringan lemak tubuh, sebagian lagi menjadi kolesterol dan masuk dalam aliran darah.

Ada pula yang lebih gawat lagi, minyak goreng itu mengandung ikatan ganda (double bound) baik asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, jika minyak demikian dipanaskan, maka akan berubah bentuk menjadi Trans. Minyak goreng dengan bentuk trans telah dibuktikan sangat merugikan dan berdampak sangat negatif terhadap kesehatan kita, karena ia bersifat sebagai radical bebas (free radicals ) .

Hasil penelitian dari Prof. Jon Kabara dari Michigen State University, telah menyadarkan kita, bahwa hampir selama 3 dekade kita telah dibohongi oleh indusri minyak goreng. Karena mereka mengklaim bahwa minyak murni mereka, yang mengandung mono dan poly-unsaturated, adalah jauh lebih unggul dan aman bagi kesehatan daripada minyak kelapa, sebab katanya tidak akan mengakibatkan pembentukan kolesterol. Sekarang baru diketahui dan telah dibuktikan bahwa itu adalah tidak benar.

Demikian pula margarin yang terbuat dari minyak asam lemak tak jenuh tunggal atau ganda, yang dijenuhkan dengan cara memampatkan atom hidrongen pada ikatan gandanya (Hydrogenated unsaturated fatty aicds oil), adalah berbentuk trans juga, jadi bersifat radikal bebas, sehingga dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit degeneratif kronis seperti penyakit jantung koroner, kencing manis, asma, penyakit auto immun, kanker dan sebagainya.

Demikian pula kalau minyak yang tak jenuh itu dipakai ulang untuk menggoreng (deep fried) beberapa kali, maka akan terjadi polimerisasi, sehingga minyak jelantah itu nampak kental dan berkonsistensi seperti oli mobil. Minyak jelatah yang demikian berdampak buruk bagi tubuh dan dapat menyebabkan penyakit degeneratif kronis dan kanker. Jika terpaksa, jangan sampai memakai minyak jelantah untuk menggorang lebih dari 4 kali.

Air seni yang diminum akan bekerja secara sinergik dengan minyak kelapa. Karena ia merupakan sumber nutrisi dan kalori yang berharga bagi tubuh yang lemah dan sedang sakit. Ia juga dapat meningkatkan sistem daya pertahanan tubuh dengan memproduksi anti-bodi, baik yang humoral maupun yang selluler (terutama untuk meningkatkan sel-T-limfosit, CD4) sehingga bisa melawan virus HIV/AIDS.

Sekalipun pada awalnya jumlah senyawa dalam air seni seperti mineral, vitamin, hormon, enzim, asam-asam amino essenssial dan non-essensial, anti-bodi dsb, jumlahnya kecil sekali, tetapi karena terus didaur secara terus menerus dengan cara diminum setiap kali kencing sepanjang hari selama sedang sakit, maka jumlah unsur-unsur yang terkandung lama kelamaan menjadi besar juga, akibat terjadinya snow ball effect . Dan akhirnya ia mempunyai sifat self healing power untuk menyembuhkan penyakit yang dideritanya.

Dengan demikian kombinasi minyak kelapa dan air seni merupakan pasangan yang hormonis dan potensial, karena yang pertama membunuh virusnya dan yang akhir memproduksi anti-bodi melawan penyakitnya.

Yang lebih penting lagi penggunaan minyak kelapa dan air seni sebagai pengobatan alternatif adalah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan medis. Biaya yang diperlukan hampir tidak berarti, karena minyak kelapa harganya relatif murah dan kalau perlu dibuat sendiri di rumah. Bahan baku buah kelapa tersedia berlimpah ruah di seluruh peloksok Nusantara kita yang tercinta sepanjang tahun tanpa ada habisnya. Sebaliknya air seni yang berasal dari karunia Tuhan, tersedia sepanjang hayat hidup kita dan diberikan secara cuma-cuma. Air seni sendiri dapat diperoleh kapan saja dan dimana saja.

Sekarang sudah banyak ditemukan , baik di India, Eropa, Cina, Jepang, Amerika dan negara-negara lain, rumah-sakit rumah-sakit yang melayani pasiennya dengan cara pengobatan pakai air seni. Juga di negara-negara tersebut sudah ada lembaga – lenaga penelitian air seni. Pengobatan terapi auto urin sekarang mengalami kebangkitan yang luar biasa dan sudah mendunia dengan bukti sejak tahun 1996 sudah terselenggaranya 3 kali Konferensi Dunia Tentang Terapi Urin. yang pertama di India pada bulan Februari 1996, kedua di Jerman pada bulan Mei 1999 dan yang ketiga pada bulan April 2003 yang baru lalu di Belo Horizonte, Brasil.

Tidak salah lagi kalau John W. Amstrong, pelopor urin terapit zaman modern dari Inggris, menyebut air seni sebagai The Water of Life. Koen van de Kroon, pakar terapi urin terkenal dari Belanda menyebutnya sebagai The Golden Fountain, dan Dewa Shiwa dari India, 5000 tahun yang lalu sudah menamakannya The Holy Water!

Terapi auto urin sejak 5000 tahun yang lalu sampai sekarang masih tetap eksis dan tetap digunakan dalam pengobatan. Hal ini membuktikkan bahwa air seni itu bermanfaatan dan berkhasiat sebagai pengobatan komplementer dan alternatif, dan sudah diakui di seluruh dunia. Sedangkan minyak kelapa atau kelentik, Dr. Bruce Fife mengatakan dalam bukunya, bahwa ia adalah obat penyembuh yang ajaib dan termurah di dunia ini!

Jika Anda ingin tahu produk minyak kelapa yang tepat dan bagaimana pengaplikasiannya, silahkan isikan dalam rubrik komentar di bawah ini dan deskripsikan dengan jelas kebutuhan Anda.

Apa itu HIV AIDS?

AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.

[ Lihat selubung mantelnya, yang akan dihancurkan oleh VCO atau virgin coconut oil ]

Karena ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja enzim-enzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan virus HIV.

HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru 

Struktur Virus HIV


Daur Hidup HIV

Obat-obatan yang telah ditemukan pada saat ini menghambat pengubahan RNA menjadi DNA dan menghambat pembentukan protein-protein aktif. Enzim yang membantu pengubahan RNA menjadi DNA disebut reverse transcriptase, sedangkan yang membantu pembentukan protein-protein aktif disebut protease.

Untuk dapat membentuk protein yang aktif, informasi genetik yang tersimpan pada RNA virus harus diubah terlebih dahulu menjadi DNA. Reverse transcriptase membantu proses pengubahan RNA menjadi DNA. Jika proses pembentukan DNA dihambat, maka proses pembentukan protein juga menjadi terhambat. Oleh karena itu, pembentukan virus-virus yang baru menjadi berjalan dengan lambat. Jadi, penggunaan obat-obatan penghambat enzim reverse transcriptase tidak secara tuntas menghancurkan virus yang terdapat di dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis ini hanya menghambat proses pembentukan virus baru, dan proses penghambatan ini pun tidak dapat menghentikan proses pembentukan virus baru secara total.

Obat-obatan lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah penggunaan penghambat enzim protease. Dari DNA yang berasal dari RNA virus, akan dibentuk protein-protein yang nantinya akan berperan dalam proses pembentukan partikel virus yang baru. Pada mulanya, protein-protein yang dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif. Untuk mengaktifkannya, maka protein-protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat-tempat tertentu. Di sinilah peranan protease. Protease akan memotong protein pada tempat tertentu dari suatu protein yang terbentuk dari DNA, dan akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat membentuk protein penyusun matriks virus (protein struktural) ataupun protein fungsional yang berperan sebagai enzim.



Gambar di atas menunjukkan skema produk translasional dari gen gag-pol dan daerah di mana produk dari gen tersebut dipecah oleh protease. p17 berfungsi sebagai protein kapsid, p24 protein matriks, dan p7 nukleokapsid. p2, p1 dan p6 merupakan protein kecil yang belum diketahui fungsinya. Tanda panah menunjukkan proses pemotongan yang dikatalisis oleh protease HIV (Flexner, 1998).

Menurut Flexner (1998), pada saat ini telah dikenal empat inhibitor protease yang digunakan pada terapi pasien yang terinfeksi oleh virus HIV, yaitu indinavir, nelfinavir, ritonavir dan saquinavir. Satu inhibitor lainnya masih dalam proses penelitian, yaitu amprenavir. Inhibitor protease yang telah umum digunakan, memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan. Semua inhibitor protease yang telah disetujui memiliki efek samping gastrointestinal. Hiperlipidemia, intoleransi glukosa dan distribusi lemak abnormal dapat juga terjadi.

Gambar di atas menujukkan lima struktur inhibitor protease HIV dengan aktivitas antiretroviral pada uji klinis. NHtBu = amido tersier butil dan Ph = fenil (Flexner, 1998).

Uji klinis menunjukkan bahwa terapi tunggal dengan menggunakan inhibitor protease saja dapat menurunkan jumlah RNA HIV secara signifikan dan meningkatkan jumlah sel CD4 (indikator bekerjanya sistem imun) selama minggu pertama perlakuan. Namun demikian, kemampuan senyawa-senyawa ini untuk menekan replikasi virus sering kali terbatas, sehingga menyebabkan terjadinya suatu seleksi yang menghasilkan HIV yang tahan terhadap obat. Karena itu, pengobatan dilakukan dengan menggunakan suatu terapi kombinasi bersama-sama dengan inhibitor reverse transcriptase. Inhibitor protease yang dikombinasikan dengan inhibitor reverse transkriptase menunjukkan respon antiviral yang lebih signifikan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama (Patrick & Potts, 1998).

Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obatan yang telah ditemukan hanya menghambat proses pertumbuhan virus, sehingga jumlah virus dapat ditekan.

Oleh karena itu, tantangan bagi para peneliti di seluruh dunia (termasuk Indonesia) adalah untuk mencari obat yang dapat menghancurkan virus yang terdapat dalam tubuh, bukan hanya menghambat pertumbuhan virus. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk ditemukannya obat yang berasal dari alam. Penelusuran senyawa yang berkhasiat tentunya memerlukan penelitian yang tidak sederhana. Dapatkah obat tersebut ditemukan di Indonesia? Wallahu a'lam.